Amalan yang dilakukan saat safar :

1. Doa Keluar Rumah

 "Bismilaahi tawakkaltu 'alallahi wa laa hawla wa laa quwwata illaa billaahi"

Artinya :

Dengan menyebut nama Allah, aku menyerahkan diriku pada Allah dan tidak ada daya dan kekuatan selain dengan Allah saja (HR. Abu Daud, HR. Tirmidzi)

2. Doa Naik Kendaraan

“Bismillaah, Alhamdulillaahi {Subhaanalladzii sakhkharalanaa hadzaa wamaa kunnaa lahu muqriniina, wainnaa ilaa Rabbinaa lamunqalibuun}”

Artinya :

“Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah, Maha Suci Tuhan yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesung-guhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (di hari Kiamat). Segala puji bagi Allah (3x), Maha Suci Engkau, ya Allah! Sesungguhnya aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.”

(HR. Abu Dawud 3/34, At-Tirmidzi 5/501, dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/156. )

3. Doa Naik Kapal Laut/Perahu

 

“Bismillahi majreehaa wamursaahaa, inna robbii laghofuururrohiim”

Artinya :

"..Dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya." Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (Qs. Hud (11) : 41)

4.    Doa ketika singgah di suatu tempat

"A’udzu bi kalimaatillahit taammaati min syarri maa kholaq”

Artinya :

 “ Aku berlindung kepada dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan makhluk yang Engkau ciptakan. Tidak akan ada sesuatupun yang dapat memudharatkan sampai ia berlalu dari tempat tersebut.” (HR. Muslim).

5. Sepanjang perjalanan perbanyaklah Dzikir

Dalam perjalanan, hendaknya seorang musafir membaca dzikir “subhanallah” ketika melewati jalan menurun dan “Allahu akbar” ketika melewati jalan mendaki.

“Apabila (jalan) kami menanjak, maka kami bertakbir, dan apabila menurun maka kami bertasbih”.  (HR. Al-Bukhari).

6. Hendaklah Memperbanyak Do’a Ketika Safar

Artinya :

“Tiga do’a yang tidak diragukan lagi terkabulnya yaitu do’a seorang musafir, do’a orang yang terzholimi, dan do’a orang tua kepada anaknya.” (Hr. Ahmad-Hadits hasan)