Al-Ma'tsurat |
Pengertian
Fadhilah berasal dari Bahasa Arab yang berarti : keutamaan Al Ma’tsurat (bahasa Arab), berasal dari kata ‘atsara’, yang berarti: naqalal hadits (mengutip ucapan/sunnah Nabi saw), ta’tsir (efek/pengaruh), Secara umum, Fadhilah Al Ma’tsurat yaitu keutamaan do’a/dzikir yang memiliki atsar/menjadi sunnah Nabi saw.
1. Landasan bersumber dr Al Qur’an
- QS.Al Ahzab : 21 “Sesungguhnya telah ada pd diri Rasululloh itu suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi org yg mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”
- QS.Al Ahzab : 35 “…laki2 dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar”.
- QS.Al Ahzab : 41 “Hai orang2 yang beriman, berzikirlah (dg menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya”.
- “Allah berfirman, ‘Aku senantiasa dalam persangkaan hamba-Ku. Aku senantiasa bersamanya selagi ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku pada dirinya, Aku mengingatnya pada diri-Ku, jika ia mengingat-Ku di tengah2 kelompok, Aku mengingatnya di tengah2 kelompok yg lebih baik dari mereka…” (Hadits Qudsi) dr Abu Hurairah
- Dari Abdullah bin Busr ra, bhw ada seorang laki2 berkata, “Wahai Rasulullah, telah banyak syariah Islam yang hrs saya jalani.Untuk itu sampaikanlah kepadaku amalan apa yang harus selalu saya kerjakan? “Rasul saw bersabda, “hendaknya lidahmu senantiasa dibasahi oleh dzikir kepada Allah”. (HR.Tirmidzi)
3. Keutamaan
- Dzikir Al Ma’tsurat = dzikir yang sesuai dengan perintah Nabi Saw
- Membaca dzikir ma’tsurat = menjalankan perintah Allah dan mendapatkan pahala dari-Nya
- Membaca dzikir ma’tsurat = membaca dzikir sesuai dengan dzikir Nabi Muhammad Saw/berittiba’ dan berqudwah kepadanya
- Membaca dzikir Al Ma’tsurat, dijamin tidak tersesat
4. Keutamaan 2
- Disediakan ampunan dan pahala yang besar (Qs.Al Ahzab 35)
- Mengikuti perintah Allah swt agar berdzikir di pagi dan petang (Qs.Al Ahzab 41-42)
- Disebut-sebut namanya oleh Allah swt = menjadi hamba yang dicintai Allah swt
- Menjadi sarana untuk selalu mengingat Allah swt.
5. Tata Krama Berdzikir
- Khusyu’
- Menjaga (merendahkan) suara
- Sejalan dengan jama’ah
- Bersih pakaian dan tempat
- Menjaga sikap khusyu’ dan etikanya
6. Belajar dari Kisah
- Menolak Bala’ (kisah Khalid bin Walid ra)
- Mendapatkan bantuan dari Allah swt
- Mempermudah urusan
7. Pembagian Dzikir
- Al Wazhifah Sughro
- Al Wazhifah Kubro
- Wirid Al Qur’an
- Do’a-do’a Siang dan Malam
- Do’a-do’a Ma’tsur dalam berbagai kesempatan
- Wirid-wirid setelah wirid Qur’ani dan wirid Ma’tsurat
- Wirid Rabithah
- Wirid Muhasabah
Sumber : Ustdzh. Dra. Siti Faizah Al Hafidzoh, ketua bidang pengembangan organisasi PP Salimah