catatan ulang supaya tidak hilang
AKHLAQ DA’I
- disarikan dari Buku “KEKUATAN SANG MURABBI”
Prof. Dr. Taufik Yusuf Al Wa’iy.
Oleh: Ust. Sahroni, S.Pd
Pengantar
- Samakah, Islam kita dengan Islam-nya orang kebanyakan? Samanya dimana? Bedanya dimana?
-Samakah, Dakwah kita dengan Dakwah-nya orang kebanyakan? Samanya dimana? Bedanya dimana?
MENUMBUHKAN KEMAMPUAN SANG DAI PADA SISI TARBAWI DAN DAKWAH
Pendahuluan
Setiap da’i hendaknya berkata, “Wahai jiwa, dengar dan simaklah baik-baik. Hindari hal-hal yang dapat menodai keikhlasanmu, karena itu adalah tanda keruntuhan ruh. Dia bukanlah kriteria orang shalih, lalu bagaimana engkau akan memperbaiki manusia lainnya”
Tanda-Tanda Keruntuhan Ruh:
4. Ghibah
5. Marah
6. Hasad “…sesungguhnya hasad itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar”
8. Sering lalai dan mencari-cari alasan
9. Dunia oriented (hubbud dunya)
Pembahasan Pertama:
Bekerja sebagai Teladan dalam Ucapan dan Perbuatan.
• “Al Uswah (keteladanan), adalah kondisi dimana seseorang diikuti oleh orang lain, apakah perilakunya baik atau buruk, mendatangkan keuntungan atau petaka” (Al Manawi’)
Urgensi Keteladanan
• Keteladanan yang hidup dan sampai pada batas kesempurnaan akan berpengaruh besar pada diri orang yang menyaksikannya, menciptakan kekaguman, penghargaan dan cinta.
• Al Qudwah Al Hasanah akan menciptakan ketenanganAda Tiga Dasar Keteladanan
• Kedua, Akhlak yang baik.
• Ketiga, kesesuaian antara kata dan perbuatan
No comments:
Post a Comment