Monday 25 January 2016

Dhamir Wawul Jama'ah

Seberapa berharganya dhamir wawul jama'ah yang tersebut dalam al qur'an

Note: dhamir wawul jama'ah adalah dhamir yang menunjukan plural/jamak.

Syeikh asy syinqithiy-semoga Allah merahmati beliau- pengarang tafsir adhwaul bayan mengatakan:
Ketika Allah berkata dalam surah fathir ayat 32:
Kemudian Kami wariskan al kitab (qur'an) kepada hamba2 yang telah kami pilih. Maka diantara mereka ada yang dzalim terhadap dirinya, ada yg sedang2 saja (dipertengahan) dan ada yang bersegera menuju kebaikan dengan izin Allah. Ini adalah karunia yang sangat besar yaitu syurga2 adn... 

Bahwa orang2 yang terpilih diatas terbagi menjadi 3 golongan:
1. Orang yang dzalim terhadap dirinya, yaitu orang yang taat kepada Allah tapi ia juga suka bermaksiat.
2. Pertengahan, yaitu orang yang taat kpd Allah, tdk suka bermaksiat, tapi ia tdk bertaqorub pada Allah dengan mengerjakan amalan2 sunah (mencukupkan dg amalan2 yg wajib sj)
3. Org2 yg bersegera menuju kebaikan, yaitu orang2 yg mengerjakan kewajiban2, menjauhi hal2 yg haram, n nendekatkan diri kpd Allah dg amalan2 diluar yang wajib.
Kemudian, Allah menjanjikan untuk ketiga gol tersebut dg syurga Adn, dan Allah tidak pernah sekalipun mengingkari janjinya.


Dan dhamir wawul jama'ah dalam kata :يدخلونها
Mereka memasukinya (syurga)
Mencangkup tiga gol tersebut.

Maka dari itu, sebagian ulama berkata:
Mestinya wawul jama'ah ini ditulis oleh air mata. Karena pada dasarnya, tidak ada seorang muslimpun  yang keluar dari tiga kriteria tersebut.

Maha suci engkau ya Allah, maha pengasih, pemurah, maha agung...
Ketika fir'aun berkata: aku adalah tuhan kalian yang paling tinggi.
Bagaimanakah Allah menjawabnya?!
Allah berkata kepada musa dan harun:
Pergilah kalian berdua kepada fir'aun, sesungguhnya ia telah melampaui batas. Dan katakanlah padanya dengan perkataan yang lembut, mudah2an ia mengambil pelajaran juga takut.

Salah seorang yang shalih ketika mendengar ayat ini ia berkata:
Yaa Rabb, jika kepada firaun yang berkata aku adalah tuhan kalian yang paling tinggi engkau tetap berbuat lembut, lalu bagaimana kelembutanmu terhadap seorang hamba yang bersujud dan berkata:
سبحان ربي الأعلى وبحمده
Ya Allah sayangilah kami dengan rahmat Mu wahai dzat yang maha penyayang.
Diantara doa terindah saya hari ini: semoga Allah mengumpulkan saya, anda semua dan orang tua kita di Syurga2 yang penuh kenikmatan.
setelah membaca ini, adakah dadamu masih terasa sempit?

(Tarjamah from Iyam)
=======================
Tambahan Ustadz
أحسنتِ يا مريم

Al-Musthafayn dalam tulisan di atas berasal dari kata ishthafayna pada ayat 32 surah fathir yg jadi
 pokok bahasan.

Maksudnya, adalah mereka yg dipilih Allah Swt untuk menjadi muslim dan mukmin. Makna yg sama disebut dalam Surah al-Hajj ayat 77-78, ketika menyatakan, Huwa-jtabakum 
(Dialah yg telah memilih kalian)

Mengenai ayat 32 Surah Fathir ini, Ibn 'Asyur, penulis Tafsir at-Tahrir menjelaskan:
"Ayat ini merupakan penjabaran tingkatan orang-orang yang terpilih (Al-Musthafayn), bahwa kabar gembira mendapatkan surga mencakup semua tingkatan, sehingga tidak ada yg menduga bahwa kelompok yg zalim terhadap diri sendiri tidak akan masuk surga."
Wallahu a'lam.
Singkatnya, seorang muslim yg labil, terkadang taat pada level yg baik tapi terkadang juga begitu mudah bermaksiat.
Dengan catatan, dia tetap menjaga kemurnian tauhid dan iman kepada Allah, Rasul, hari akhir, dst.

No comments:

Post a Comment