Wednesday, 12 October 2011

Ghiroh Agama

CatatanTasqif, Ahad 09 Oktober 2011 :


Ghirah Agama 
(Cemburu dan Marah Ketika Aturan Agama Dilanggar)
(Ust. H. syahroni Mardani Lc. Yayasan Azhar Center)

1.
Demikianlah (perintah Allah) dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah, maka itu adalah lebih baik baginya disisi Tuhannya (Qs.Al Hajj 22 :30)


2.


Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW bersabda : "Sesungguhnya Allah cemburu dan cemburunya Allah itu manakala seseorang melakukan hal-hal yang dilarang oleh-Nya. (Muttafaq Alaih)


3.
  

Dari Aisyah ra bahwasanya orang-orang Quraisy disedihkan oleh peristiwa seorang wanita dari golongan Makhzumiyah (bagian dari Quraisy) yang mencuri. Mereka berkata : "Siapakah yang berani memperbincangkan soal wanita ini dengan Rasulullah saw (agar hukumannya diringankan) ?" Kemudian mereka berkata : "Rasanya tidak ada seorang pun yang berani mengajukan perkara ini (untuk meminta supaya dimaafkan dan hukuman potong tangan diurungkan) melainkan Usamah bin Zaid, Kekasih Rasulullah saw. Usamah lalu mebicarakan hal tersebut pada Beliau Saw, kemudian Rasulullah Saw bersabda : "Adakah engkau hendak meminta tolong dihapuskannya sesuatu hukuman yang ditentukan Allah Ta'ala ?" Seterusnya beliau berdiri dan berkhutbah : "Sesungguhnya yang menyebabkan rusak akhlaknya orang-orang yang sebelum kalian ialah karena mereka itu apabila yang mencuri termasuk golongan yang mulia dikalangan mereka, orang tersebut mereka biarkan saja (tidak dihukum apa-apa), sedang apabila yang mencuri itu orang yang lemah (miskin dan tidak berkuasa), maka mereka laksanakanlah hukuman tersebut. Demi Allah yang mengarurniakan keberkahaan, andaikata Fathimah puteri Muhammad itu mencuri, niscayalah saya potong pula tangannya (sekalipun anak sendiri juga harus diterapi hukuman sebagaimana orang lain)". (Muttafaq Alaih)

4. Dari Anas ra, pada suatu ketika nabi Saw melihat ada (bekas) ingus di arah kiblat, maka hal itu membuat tidak enak dalam hati Beliau Saw, sehingga hal itu tampak di wajah beliau. Selanjutnya Beliau berdiri dan menggosok-gosokkan (membersihkan) dengan tangannya. Kemudian Beliau Saw bersabda : "Sesungguhnya apabila seseorang diantara kalian berdiri dalam sholat, maka sebenarnya ia sedang bermunajat kepada Tuhannya dan bahwasanya Tuhannya itu diantara dirinya dan diantara kiblat. Maka dari itu janganlah seseorang diantara kalian membuang ludah diarah kiblat, tetapi berludahlah diarah kiri atau dibawah kakinya."Seterusnya Beliau Saw mengambil ujung selendangnya, lalu berludah disitu, kemudian membolak-balikkan sebahagian selendang itu dengan bahagian lainnya. beliau Saw lalu bersabda : "Atau mengerjakan seperti ini" (Muttafaq Alaih)

5. Dari Abu Mas'ud, 'Uqbah bin 'Amr al Badry ra berkata : " Ada seorang lelaki datang kepada Nabi Saw, lalu berkata : "Sesungguhnya saya sengaja tidak ikut berjams'ah Sholat Subuh, karena si Fulan itu, karena ia terlalu memanjangkan bacaan suratnya untuk kita". (Lalu Abu Mas'ud berkata) Aku belum pernah melihat Nabi Saw marah dalam nasihatnya lebih daripada marahnya pada hari itu. Beliau Saw bersabda : "Hai manusia sekalian, sesungguhnya diantara engkau semua ada orang-orang menyebabkan larinya orang lain. Maka siapa saja diantara engkau semua yang menjadi imam untuk orang banyak dalam shalat, hendaklah meringankan bacaannya, sebab sesungguhnya dibelakangnya itu ada orang yang sudah tua, anak kecil dan ada pula orang yang hendak segera mengurus keperluannya." (Muttafaq Alaih)


6. Dari Ibnu Abbas ra, Sesungguhnya Rasulullah Saw melihat ada seorang sahabat yang memakai sebuah cincin emas dijari tangannya. Lalu, (cincin) itu dilepaskan oleh Beliau dan dilemparkannya. Sambil Beliau berkata, "Salah seorang diantara kalian ada yang mengambil bara api dari neraka lalu, diletakkan ditangannya". Setelah Rasulullah pergi, ada sahabat lain yang berkata kepada pemilik cincin tadi, :Ambillah cincinmu, gunakan untuk keperluan yang lain". Orang ini berkata, "Aku tak akan mengambil barang yang telah dilempar Rasulullah Saw". (HR. Muslim) 


7. Dari Abu Said Alkhudry ra, dari Nabi Saw, (Suatu ketika) Beliau menegur para sahabat ; "Hindarkanlah oleh kalian untuk duduk-duduk dijalan umum. Para Sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana jika kami (terpaksa) duduk-duduk dijalan, disinilah kami mengobrol. Rasulullah saw berkata, "Jika kalian (terpaksa) duduk-duduk dijalan, maka perhatikanlah hak-hak jalanan." Apakah hak jalanan itu Wahai Rasulullah". Tanya para sahabat". Kemudian, beliau menjelaskan, "(Hak jalanan adalah) menjaga pandangan, jangan menyakiti (orang lain), menjawab salam, mengajak pada yang makruf dan mencegah yang mungkar. (Muttafaq Alaih)

No comments:

Post a Comment